SULUT, Titikkomanews – Badan Geologi Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Republik Indonesia, Kamis 9 Mei 2024 merilis aktivitas gunung ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro masih dalam satatu level awas.
Bahwa, kegempaan tanggal 9 Mei 2024 sampai pukul 06.00 WITA, terekam sebanyak 2 kali Gempa Vulkanik Dalam dan tremor menerus masih terekam melalui stasiun RUA4. Dimana, asap kawah teramati berwarna putih dengan intensitas tebal dan tinggi 200-400 m di atas puncak kawah.
Terdapat gempa tremor menerus masih terekam dan asap teramati berwarna putih dan kelabu dengan intensitas sedang-tebal serta tinggi 100-700 m di atas puncak, hal ini masih mengindikasikan aktivitas Guang Ruang masih tinggi.

Demikian, potensi bahaya saat ini berupa erupsi yang menghasilkan awan panas, lontaran material pijar, dan paparan abu vulkanik yang bergantung pada arah dan kecepatan angin serta lahar bila hujan deras turun di sekitar Gunung Ruang.
Berdasarkan hasil pemantauan visual dan instrumental, aktivitas vulkanik Gungung Ruang masih tinggi dan ditetapkan pada Level IV atau AWAS. Rilis ini disampaikan langsung oleh Kepala Badan Geologi Kementrian ESDM Dr. Ir. Muhammad Wafid A.N., M.Sc.
Sebagaimana juga disampaikan dalam rilis, bahwa perkembangan terakhir aktivitas Gunung Ruang hingga tanggal 8 Mei 2024 adalah sebagai
berikut:
– Pasca erupsi eksplosif tanggal 17 April 2024, aktivitas erupsi mengalami penurunan. Pada tanggal 22 April 2024 pukul 09.00 WITA, tingkat aktivitas G. Ruang diturunkan dari Level IV (AWAS) ke Level III (Siaga).
– Kegempaan tanggal 29 April 2024 sampai pukul 24.00 WITA yang tercatat melalui stasiun RAPS adalah: 15 kali gempa Guguran, 237 kali gempa Vulkanik Dangkal, 425 kali gempa Vulkanik Dalam, 15 kali gempa Tektonik Lokal, dan 6 kali gempa Tektonik Jauh. Asap kawah teramati setinggi 200–1.000 m dari puncak dengan warna putih tebal. Pukul 17.02 WITA teramati erupsi dengan intensitas lemah dengan asap kawah setinggi 1.000 m dari puncak.
– Pada tanggal 30 April 2024 pukul 01.15 WITA terjadi erupsi, diawali dengan gempa
terasa sampai Pulau Tagulandang, dengan kolom erupsi berwarna kelabu, intensitas
sedang hingga tebal condong ke arah utara. Tinggi kolom erupsi mencapai 2.000 M di atas puncak. Tingkat aktivitas G. Ruang dinaikkan dari Level III (Siaga) ke Level IV (AWAS) pada pukul 01.30 WITA, dengan jarak rekomendasi bahaya dalam
radius 6 km. Pada pukul 09.00 WITA jarak rekomendasi bahaya diperluas
menjadi 7 km.
– Pada tanggal 30 April 2024 pukul 02.32 WITA terjadi erupsi kembali yang diikuti
dengan suara gemuruh. Tinggi kolom erupsi tidak teramati karena kondisi gelap.
Dilaporkan hujan batu terjadi di Pos PGA Ruang di P. Tagulandang. Erupsi berlangsung hingga pukul 04.30 WITA. Alat pemantau kegempaan di G. Ruang
(RAPS) rusak. Pada pukul 08.35 WITA teramati erupsi disertai aliran awan panas
yang mencapai laut pada sektor timur laut dari pulau G. Ruang. Kolom erupsi
setinggi ± 5.000 m dari atas puncak, berwarna kelabu hingga hitam, intensitas tebal condong ke arah timur dan selatan.
– Erupsi 17 April 2024 dan 30 April 2024 telah merusak stasiun RUA3 (1,5 km dari
kawah aktif) dan RAPS (2,7 km dari kawah aktif) yang terletak di Pulau G. Ruang.
Pada tanggal 3 Mei 2024 dilakukan pemasangan peralatan pemantauan baru di Pulau Ruang (RUA4) pada jarak 2 km dari kawah aktif. Stasiun RUA4 ini yang
digunakan untuk perhitungan aktivitas kegempaan sekarang ini.
– Kegempaan tanggal 1-8 Mei 2024 tercatat 2 kali Gempa Erupsi, 10 kali gempa
Guguran, 78 kali Gempa Vulkanik Dangkal, 20 kali Gempa Vulkanik Dalam, 5 kali
gempa Tektonik Lokal, 43 kali gempa Tektonik Jauh, dan 20 kali gempa Tremor
Menerus. Erupsi terjadi pada tanggal 01 Mei 2024 pukul 17.43 WITA dengan tinggi
kolom abu teramati ± 600 m di atas puncak. Pada tanggal 2 Mei 2024 teramati erupsi pukul 16.12 WITA dan kolom asap berwarna putih-kelabu dengan tinggi 300 m
condong ke arah utara. Pada umumnya asap kawah teramati berwarna putih dan
kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal dan tinggi 100-700 m di atas puncak
kawah. Pada tanggal 7 Mei 2024 teramati 2 kali Gempa Erupsi dengan tekanan
lemah, asap kawah tidak teramat.
Untuk sejarah erupsi Gunung Ruang tercatat sejak 1808 dan memiliki interval erupsi berkisar antara 1 hingga 30 tahun. Erupsi terakhir, sebelum kejadian erupsi di tahun 2024, terjadi pada tahun 2002 yaitu erupsi eksplosif disertai awan panas yang mengakibatkan kerusakan lahan dan pemukiman serta mengharuskan pengungsian penduduk.
Kabupaten Minahasa Utara yang menjadi wilayah terdampak dan telah menetapkan status tanggap darurat bencana atas erupsi gunung ruang di Sitaro, terus melakukan koordinasi dengan Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) melalui Balai Pemantauan Gunungapi dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku. Hal tersebut disampaikan Bupati Joune Ganda melalui Kepala Pelaksana BPBD Minut Theodore Lumingkewas.
“Pemantauan dan koordinasi terus dilakukan. Hal ini juga berkaitan dengan tanggap darurat bencana erupsi gunung ruang yang ditetapkan oleh Pemkab Minut. Apakah nantinya kami juga akan memperpanjang status atau seperti apa, hal ini masih dikoordinasikan. Karena aktivitas gunung ruang masih terjadi erupsi, kami menghimbau masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara agar tetap menggunakan masker saat melakukan aktifitas di luar rumah apalagi berkendara roda dua,” ujar Kalaksa Theodore Lumingkewas.(**)
Penulis/editor: Sweidy Pongoh