MINUT, Titikkomanews – Kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak Bupati dan Wakil Bupati Minahasa Utara akan berlangsung pada tanggal 27 November 2024 mendatang.
Saat ini figur Joune Ganda dan Kevin William Lotulung masih dianggap layak untuk melanjutkan kepemimpinan sebagai Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Minahasa Utara periode 2024-2029.
Sebagai kader terbaik PDIP di Provinsi Sulawesi Utara, kepemimpinan keduanya di pemerintahan disebut Olly Dondokambey telah melakukan kerja-kerja yang baik dan meraih banyak prestasi.
“Untuk Minut, Joune Ganda dan Kevin dipastikan menjadi Cabup dan Cawabup Minut PDIP. Untuk SK segera menyusul,” kata Olly Dondokambey kepada Wartawan usai menggelar rapat koordinasi internal Selasa, (07/05/2024) di Kantor DPD PDIP Sulut Desa Maumbi Kecamatan Kalawat.
PDIP Minut sebagaimana diketahui, satu-satunya partai yang memiliki tiket (tanpa koalisi) untuk mengusung di Pilbup Minut maupun di Pilgub 2024.
Menyikapi peluang lawan kotak kosong di Pilkada Minut, Pemerhati Politik dan Pemerintahan Taufik Tumbelaka angkat bicara.
Menurutnya, potensi itu ada. Dimana, saat ini belum ada Bacalon yang menampakkan diri, bahkan mengumumkan secara resmi telah mendaftar di partai politik yang akan berkoalisi di Pilkada Minut 2024 nanti.
Dikatakan, untuk Pilkada Minut terlihat PDI Perjuangan mengambil keputusan politik yang berbeda, dalam arti langsung dengan cepat memutuskan duet petahana untuk kembali diusung. Ini berbeda dengan daerah lain (kecuali Manado) yang belum final dalam format duet kandidat.
“Keputusan untuk Minut menunjukan JG-KWL dianggap mempunyai proababilitas yang baik dimana peluang untuk lanjut 2 periode relatif besar.
Namun memang akan timbul pertanyaan apakah akan ada pasangan kandidat lain yang akan menjadi penantang?. Tentunya ini masih menunggu keputusan dari parpol lainnya,” kata Taufik.
Kemungkinan JG-KWL akan menghadapi kotak kosng tetap ada, kata Taufik. Hal ini, seperti yang terjadi di Minahasa Tenggara pada Pilkada yang lalu.
“Apakah nantinya akan melawan kotak kosong atau tidak, tentunya PDI Perjuangan telah mempersiapkan langkah proaktif antisipatif,” ujar Direktur Eksekutif Tumbelaka Academic Centre.
Meski demikian, Taufik memiliki pandangan yang objektif dalam sebuah pesta demokrasi pemilihan kepala daerah. Dimana, jika Pilkada hanya 1 pasangan, maka dianggap parpol lain tidak mampu melahirkan figur pemimpin di Pilkada.
“Kalau terjadi melawan kotak kosong maka bisa dianggap kemunduran bagi demokrasi di Minut karena selain selama ini Minut dikenal kaya akan politisi tangguh juga berarti parpol gagal dalam kaderisasi,” tutur jebolan UGM tersebut. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh