MINUT, Titikkomanews – Akibat kondisi medis yang tidak lagi memungkinkan, menjadi penyebab jenazah korban penyerangan oleh KKB di Yahukimo, tidak bisa dipulangkan.
Padahal, pemerintah Kabupaten Minahasa Utara siap memulangkan warganya korban pembantaian pendulang emas yang dilakukan KKB terjadi di area pendulangan emas tepatnya Lokasi 22 dan Muara Kum, sepanjang aliran Sungai Silet, Yahukimo, Papua.
Hal tersebut disampaikan Sekertaris Daerah Ir. Novly Wowiling didampingi Asisten Pemerintahan dan Kesra Umbase Mayuntu yang juga Plh. Kaban Kesbangpol.
Menurut Sekda, usai mendapatkan informasi kasus KKB melakukan penyerangan selama 2 hari beruntun sejak Minggu-Senin, 6 sampai 7 April 2025 yang mengakibatkan korban jiwa, diantaranya warga Minut yang meninggal dunia, Bupati Joune Ganda langsung menginstruksikan agar segera memfasilitasi kepulangan para korban.
“Setelah mendapat instruksi Bupati untuk memulangkan para korban, kami melakukan komunikasi dengan pihak-pihak terkait yang ada di Papua, tapi tidak dimungkinkan oleh pihak rumah sakit di Yahukimo bahwa korban bisa dipulangkan karena kondisi medis,” ujar Sekda, Senin 14 April 2025 di ruang kerjanya.
Ditambahkan Umbase, korban atas nama Stenly Humena telah dilangsungkan prosesi pemakaman di Yahukimo dan disaksikan secara live streaming oleh pihak keluarga yang ada di Desa Kawangkoan Baru, Kecamatan Kalawat, Minahasa Utara.
“Sebagaimana diceritakan keluarga Stenly Humena korban meninggal dunia, bahwa mereka berempat yakni, Stenly (korban meninggal dunia, bersama korban penyerangan lainnya seperti Samuel Kakunsi yang dikabarkan masih hidup telah diamankan oleh aparat, serta Charli Siadapar dan Ferry Bani yang belum tau keberadaannya, ternyata sudah tinggal di Kawangkoan Baru. Memang, 2 diantanya masih ber KTP Sanger,” tambah Umbase Mayuntu.
Sebagaimana dikutip dari detik.com, Direktur RSUD Dekai Yahukimo, Glenn M Nurtanyo, menyatakan ketiga jenazah akan dimakamkan di Dekai. Sebab, kondisi jenazah tidak memungkinkan untuk dipindahkan.
“Ketiga jenazah sudah mengalami proses dekomposisi atau pembusukan. Sehingga tidak memungkinkan dipindahkan atau diterbangkan ke daerah asal. Untuk mencegah risiko penyebaran infeksi, pemakaman akan dilakukan di Dekai,” terang Glenn.
Diketahui, dari sejumlah korban penyerangan brutal oleh KKB di Yahukimo, Papua, terdapat 2 warga Minut dan 2 warga ber KTP Sangihe.(**)
Sweidy Pongoh