Kepala PUSDALOPS BNPB Ingatkan Dampak Ekonomi ke Pemkab Minut terkait Semburan Abu Vulkanik Gunung Ruang

oleh -430 Dilihat
oleh

MINUT, Titikkomanews – Kepala Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Republik Indonesia, Bambang Surya Putra turut mengikuti rapat koordinasi kebencanaan yang diselenggarakan oleh Pemkab Minut, menyikapi dampak bencana atas letusan gunung api ruang di Kabupaten Kepulauan Sitaro.

Rapat koordinasi dalam rangka penetapan status tanggap darurat bencana alam yang disebabkan erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Siau, Tagulandang, Biaro (SITARO) berdampak di beberapa wilayah Kabupaten Minahasa Utara Provinsi Sulawesi Utara. akibat bencana alam tersebut, terjadinya penyebaran abu vulkanik dan pengungsian serta masalah Kesehatan bagi Masyarakat di Kabupaten Minahasa Utara.

Dalam rakor, Kepala Pusdalops Bambang Surya Putra mengingatkan kepada Pemerintah Kabupaten Minahasa Utara, agar memperhatikan dampak ekonomi, mengingat telah terjadi dampak signifikan dan menggangu aktifitas secara nyata seperti abu semakin tebal, aktifitas masyarakat dan aktifitas pertanian sudah mulai terggangu.

“Dampak pada sektor ekonomi masyarakat telah terganggu. Misalnya pertanian apakah menutupi daun-daun sehingga menutupi produksi pertanian, kemudian sektor perikanan, budidaya kolam ikan yang ditutupi abu vulkanik. Disisi lain, perlu di ambil langkah-langkah antisipasi karena adanya perluasan dampak pada Gunung Ruang hingga 7 KM sehingga dapat terjadinya pengungsian yang lebih besar.
Untuk operasional lokasi evakuasi sudah boleh diberikan. Demikian pengungsian terpusat harus diantisipasi agar oprasional pelayanan pengungsi agar penyediaan lokasi evakuasi, kebutuhan dasar pengungsi ini bisa diberikan oleh Pemerintah Kabupaten Minahasa
Utara,” ujar Kepala Pusdalops dalam rapat koordinasi via zoom meeting.

Lebih lanjut dikatakan Kepala PUSDALOPS, kalau telah terdampak langsung ke masyarakat, untuk pemanfaatan dana dengan status kedaruratan pihaknya bisa memberikan dukungan.

“Kami dari BNPB akan mendukung baik dari dana siap pakai maupun logistik untuk Kabupaten Minahasa Utara,” tambahnya.

Sementara itu, Bupati Joune Ganda usai membacakan pernyataan bencana yang disebabkan erupsi letusan gunung berapi ruang di Kabupaten Minahasa Utara, langsung memerintahkan jajaran untuk melakukan upaya penanganan dan penanggulangan. Selain menyediakan lokasi pengungsian di Pelabuhan Munte, juga diinstruksikan untuk mencari pelabuhan alternatif lain mengantisipasi melonjaknya pengungsi.

“Dampak erupsi selain menggangu aktivitas masyarakat ini ada beberapa titik yang memberi dampak pada lahan pertanian maupun tanaman. Sehingga disampaikan kepada Kadis Pertanian agar mengverifikasi data lahan-lahan pertanian yang terkena erupsi gunung ruang.
Selanjutnya, Dinas Pendidikan membuat edaran untuk meliburkan sekolah sampai pada batas waktu 5 hari kedepan. Para camat harus diskusikan kepada hukum-hukum tua untuk pengadaaan masker bagi masyarakat. Dinas Kesehatan sementara bergerak memberikan pelayanan ke masyarakat yang terdampak,” tambah Bupati yang dibacakan Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah yang juga Sekertaris Daerah Ir Novly Wowiling.

Erupsi Gunung Ruang terdampak pada 6 Kecamatan di Kabupaten Minahasa Utara
antara lain : 1. Kecamatan Likupang barat : 20 Desa.
2. Kecamatan Wori : 19 Desa.
3. Kecamatan Talawaan : 12 Desa.
4. Kecamatan Likupang Timur : 16 Desa.
5. Kecamatan Likupang Selatan : 7 Desa.
6. Kecamatan Dimembe : 11 Desa.

Ikut dalam rapat koordinasi kebencanaan yang dipimpin oleh Bupati Joune Ganda, diantaranya, Kepala Pusdalops BNPB, Kepala Subdirektorat Fasilitasi Penyelamatan dan Evakuasi Gatot Satria Wijaya, Kepala Balai Pemantauan Gunungapi dan Mitigasi Bencana Gerakan Tanah Sulawesi dan Maluku Debby Rumambi, Kapolres Minut, Dandim 1310 Bitung, Kajari Minut, BMKG, Basarnas, dan jajaran Pemkab Minut. (**)

Penulis: Sweidy Pongoh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

No More Posts Available.

No more pages to load.