MINUT, Titikkomanews – Saat ini, harga beras di pasar-pasar tradisional maupun swalayan terus melonjak naik. Dalam rangka memberikan pelayanan kepada masyarakat, Perusahaan Umum Daerah (PUD) Klabat bersama Bulog kerjasama melakukan operasi pasar, bertujuan untuk menekan inflasi di Kabupaten Minahasa Utara.
Direktur Utama (Dirut) PUD Klabat Fredy Ratumbanua mengatakan, operasi pasar yang dilaksanakan di sejumlah pasar mendapat respon positif masyarakat karena mereka merasa terbantu dalam memenuhi kebutuhan beras dengan harga terjangkau dan jauh lebih murah dari harga pasar.
“Operasi pasar ini sangat positif dalam membantu masyarakat, sebab harga beras yang dijual selain murah, kualitasnya juga bagus. Berdasarkan pantauan kami dilapangan harga beras ada di kisaran Rp. 13.000 – 14.000 ribu rupiah per kilo, sedangkan beras yang dijual Bulog melalui operasi pasar ini hanya Rp.10.600 rupiah perliter,” kata Dirut Didi sapaan akrabnya, Rabu (4/10).
Ia menambahkan, selain operasi pasar bersama Bulog, PUD Klabat saat ini terus melakuka inovasi melalui transaksi non tunai. Ini menurutnya sejalan dengan program Bupati terkait transparansi penggunaan anggaran. Dimana, terkait penagihan retribusi bea, pihaknya telah menerapkan pembayaran digitalisasi lewat QRIS, agar supaya terhindar dari pungutan liar.
“Agar memudahkan pedagang dalam bertransaksi digital, kami juga menyiapkan wifi gratis, dimana ada tiga titik yang dipasang dilokasi pasar Airmadidi,” tutupnya.
Perum Bulog Divre Sulawesi Utara dan Gorontalo (SulutGo) bersama Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Minahasa Utara (Minut) melakukan operasi pasar (OP) beras di Kauditan guna menjaga kestabilan inflasi di daerah tersebut.
“Stok beras Bulog sangat cukup untuk melakukan OP beras dalam hal pengendalian inflasi di Sulut,” kata Pimpinan Wilayah Perum Bulog Drive SulutGo Abdul Muis S Ali. (**)