MINUT, Titikkomanews – Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan menyelenggarakan kegiatan Forum Kemitraan Pengelolaan Kerjasama Fasilitas Kesehatan Dengan Pemangku Kepentingan di Kabupaten Minahasa Utara Tahun 2024, berlangsung di The Sentra Hotel Minahasa Utara. Jumat, (17/5/2024).
Menurut Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Utama Manado, Ibu drg. Betsy Magdalena Orlica Roeroe, bahwa forum ini bertujuan untuk menyatukan persepsi dan pemahaman mengenai Program Jaminan Kesehatan Nasional, terutama di Kabupaten Minahasa Utara. Terselenggaranya acara ini, kata Kepala Kantor, diharapkan dapat mempermudah koordinasi antar instansi terkait, menyelesaikan kendala operasional di lapangan, serta mendapatkan dukungan untuk peningkatan mutu pelayanan kesehatan sesuai dengan kewenangan dan fungsi masing-masing instansi terkait.
Bupati Joune Ganda dalam sambutannya, menyampaikan terima kasih atas kerja sama yang sudah dilakukan selama ini dengan BPJS Kesehatan, serta berkomitmen untuk tetap bekerja sama terutama dalam hal melindungi Kesehatan masyarakat yang ada di Kabupaten Minahasa Utara.
“Saya berharap akan terus terjalin komunikasi, serta berbagi informasi, dalam peningkatan pelayanan kita kepada masyarakat,” kata Bupati JG.
Sementara itu, Direktur RSUD Maria Walanda Maramis dr. Joice Katuuk mengatakan jika tujuannya ada kesamaan persepsi terkait layanan kesehatan yang melibatkan antar OPD khusus di Kabupaten Minahasa Utara.
Demikian pula dibahas terkait adanya perubahan regulasi terkait dengan pelayanan serta adanya tranformasi kesehatan.
“Implikasi dari kegiatan yang diselenggarakan oleh BPJS, pastinya harus ada layanan terintegrasi baik RSUD dengan BPJS. Dimana, Sistem Informasi Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) yang terintegrasi dengan internal, jika sebelumnya antrean konfensional kini telah dilakukan secara online. Intinya, memperkecil resiko aduan berkaitan dengan efektivitas pelayanan yang bermutu terhadap masyarakat serta didalamnya juga soal fasilitas sarana dan prasarana yang bermutu,” ujar Direktur Joice.

Dia pun membeber kedepannya, terkait support anggaran Pemkab bersama OPD terkait. Kedepannya, akan diselaraskan dengan program pusat dan telah masuk dalam Renstra RSUD, jika rumah sakit umum daerah Maria Walanda Maramis satu-satunya di Kabupaten Minahasa Utara yang masuk sebagai Rumkit rujukan Pariwisata dan hanya ada 6 di Indonesia.
“Ada program prioritas dari Kemenkes, bukan kebetulan satu-satunya di Sulut, RSUD Maria Walanda Maramis fokus pengembangan menuju Rumkit pariwisata yang hanya ada enam (6) di Indonesia. Tahun ini dari WHO mendapatkan bantuan melalui Kemenkes bagaimana untuk memenuhi tantangan kedepan, ketika pelayanan lebih bermutu, bagaimana Rumkit pemerintah bisa bersaing dengan rumah sakit swasta sebagai kompetitor,” sebutnya.
Lebih lanjut dikatakan Direktur Joice, jika kedepannya tidak lagi melihat berdasarkan kelas atau tipe, bahwa rumah sakit akan memberikan layanan unggulan berbasis kompetensi.
“Kedepannya sesuai dengan isi strategis, sampai dengan Juni tahun 2025 tidak lagi berdasarkan tipe dan kelas, melainkan harus menyesuaikan dengan KRIS. Indonesia tahun ini karena mendapatkan bonus demografi, sehingga kebijakan ini diambil sehubungan banyaknya usia produktif. Kita juga harus bersyukur karena Minut sudah UHC (Universal Health Coverge),” beber Direktur sembari mengatakan jika tujuan dari kegiatan forum lebih kepada penyamaan persepsi terkait layanan kesehatan di Kabupaten Minahasa Utara. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh