MINUT, Titikkomanews – Bencana erupsi Gunung Ruang di Kabupaten Kepulauan Siau, Tagulandang dan Biaro (Sitaro), menyisahkan kisah yang mendalam bagi warga Tagulandang dan lebih khususnya Dua Desa yang berada tepat di bawa kaki Gunung.
Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara melakukan penanganan secara darurat bagi masyarakat terdampak di Dia Desa termasuk yang berada di Pulau Tagulandang. Sejak erupsi tanggal 17 April lalu, warga dievakuasi ke wilayah Kabupaten Minahasa Utara, Kota Bitung dan Kota Manado.

Ada yang ke lokasi terkonsentrasi di tempat pengungsian, ada pula yang mengungsi secara mandiri di kediaman sanak saudara ataupun keluarga terdekat. Di Desa Suwaan, Kecamatan Kalawat, Kabupaten Minahasa Utara, terdapat 13 Kepala Keluarga atau 33 jiwa yang mengungsi.
Mengetahui keberadaan saudara-saudara yang kena musibah bencana erupsi Gunung Ruang, Ketua P/KB jemaat GMIM Eben Haezer Suwaan, Penatua Denny Kamlon Lolong, tergerak hati turun menyapa dan turut memberikan bantuan.


Bersama Pemerintah Desa setempat, Ketua DPC PDI Perjuangan ini turut memfasilitasi pelayanan kesehatan kepada warga pengungsi. Selain pelayanan kesehatan, secara pribadi Denny Lolong dan keluarga Lolong-Kalesaran memberikan bantuan berupa Sembako dan keperluan balita (susu dan pempers).
“Saudara-saudara kita korban bencana dari Tagulandang sudah ada di Desa Suwaan sejak tanggal 2 Mei lalu. Menjadi tanggung jawab bersama bagi kita sebagai warga jemaat dan masyarakat untuk saling membantu terhadap korban bencana,” ujarnya ketua DPRD Kabupaten Minahasa Utara tersebut.
Perwakilan korban bencana pun tak lupa menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Ketua P/KB GMIM Eben Haezer Suwaan dan Keluarga, serta keluarga-keluarga jemaat GMIM Eben Haezer Suwaan bersama pemerintah yang telah membantu mereka.
Sebagaimana diketahui, sudah ratusan bahkan ratusan pengungsi dari Sitaro yang telah tersebar di Kabupaten dan Kota di Sulut akibat bencana erupsi Gunung Ruang sejak pertengahan April 2024 lalu. (**)
Penulis: Sweidy Pongoh